Tuesday, September 24, 2019

KERJASAMA ORANG TUA DAN SEKOLAH DALAM PEMBINAAN ANAK


   MAKALAH         
KERJASAMA ORANG TUA DAN SEKOLAH  DALAM
PEMBINAAN ANAK
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Psikologi Pendidikan”

Dosen Pengampu  :
Nurdiana Sari,  M. Pd. I
Oleh  :   
                                                                                                      1.          Baiti Nurrohmah
                                                                                                      2.          Bety Suzanah
                                                                                                      3.          Eti Sulistiowarni

       ( SEMESTER   VII A )

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BUSTANUL ULUM
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2017
KATA  PENGANTAR

Bismillah Hirrahman nirrahim
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Kerjasama Orang Tua dan Sekolah Dalam Pembinaan Anak”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi  salah satu tugas  mata  kuliah Psikologi Pendidikan. Shalawat teriring salam semoga seniasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para sahabatnya. Dalam makalah  ini  membahas  tentang pengertiaan kerjasama, peran, tugas orangtua dan guru dalam pembinaan anak, serta bentuk-bentuk kerjasamanya antara orangtua dan guru dalam pembinaan anak.  Akhirnya  saya  sampaikan  terimakasih   atas   perhatiannya   terhadap   makalah   ini.
Semoga  makalah  ini, dapat  bermanfaat  dan menjadi  sumber  pengetahuan bagi  pembaca. Dan apabila dalam  pembuatan makalah  ini terdapat  kekurangan  kiranya  pembaca  dapat  memakluminya. Akhir kata dengan  kerendahan  hati, kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan  makalah  ini. Sekian  dan    terimakasih.

Jayasakti, 15 Oktober 2017
Penyusun

................................................



DAFTAR ISI
COVER MAKALAH...............................................................................................            i
KATA PENGANTAR..............................................................................................           ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................           1
  1. Latar Belakang............................................................................................... 1
  2. Rumusan Pembahasan................................................................................... 1
  3. Tujuan Pembahasan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................            2
A.    Kerjasama Orang Tua Dengan Guru Dalam Pembinaan Anak ....................  2
1.      Pengertian Kerjasama.............................................................................  2
2.      Orang Tua...............................................................................................  2
3.      Guru........................................................................................................ 3
4.      Kerjasama Orang Tua dengan Guru......................................................   4
B.     Peranan, Fungsi Orangtua dan Guru dalam Pembinaan Anak....................  5
C.     Bentuk Kerjasama  antara Orangtua dan Guru dalam Pembinaan Anak.. .    6
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................            8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................           9







BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam membangun martabat bangsa dan negara. Sehingga mewajibkan kepada setiap warga negara memperoleh pengajaran, yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan bermoral. Sebagaimana yang kita ketahui, keluarga merupakan pendidikan informal yang paling utama bagi seorang anak dalam proses pembinaan. Selain itu juga anak akan melalui jalur pendidikan formal yaitu sekolah. Sekolah memegang peranan penting dalam  proses pembinaan anak, walaupun sekolah hanya merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Namun anak akan mengalami perubahan tingkah laku sosialnya setelah ia masuk ke sekolah.
Mengingat akhir-akhir ini sering terjadi permasalahan, terutama mengenai hubungan kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua siswa yang menganggap bahwa sekolah kurang memadahi dalam mendidik anak-anak mereka. Mereka selalu menyerahkan masalah pendidikan anak mereka sepenuhnya kepada pihak sekolah, karena sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang kedua setelah keluarga. Sehingga kita tidak bisa menyalahkan salah satu pihak begitu saja, kalau anak kita memiliki perilaku yang kurang baik.
Dengan demikian, sangat penting perlunya pemahaman dan perhatian lebih dalam menjalin hubungan kerjasama baik peranan, tanggung jawab pendidikan antara orang tua dan  sekolah dalam pembinaan anak. Hubungan tersebut harus saling berkaitan dan menunjang demi terwujudnya tujuan pendidikan Islam dan tujuan pendidikan Indonesia yakni “membangun aqidah yang luhur dan mencerdaskan kehidupan bangsa”
B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang di maksud dengan kerjasama orang tua dan guru ?
2.      Bagaimana peran dan tugas orang tua dan guru dalam pembinaan anak ?
3.      Apa saja bentuk kerjasama orang tua dan guru dalam pembinaan anak ?

C.      Tujuan Pembahasan
Pembuatan makalah  ini bertujuan untuk mengetahui pengertiaan kerjasama, peran, tugas orangtua dan guru dalam pembinaan anak, serta bentuk-bentuk kerjasamanya antara orangtua dan guru dalam pembinaan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Kerjasama Orang Tua dengan Guru dalam Pembinaan Anak
1.  Pengertian Kerjasama
Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain. kerjasama dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerjasama gurna mencapai kepentingan mereka.[1]
Kerjasama orang tua dengan guru adalah suatu usaha atau kegiatan bersama antara orang tua dengan guru dalam mencapai tujuan bersama yaitu meningkatkan dan mengembangkan akademik siswa sehingga akan berakibat pada pendidikan dan perkembangan peserta didik. Menurut Slamet PH, kerjasama merupakan suatu usaha atau kegiatan bersama yang dilakukan oleh kedua belah pihak dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama. Guna meningkatkan dan mengembangkan akademik siswa sehingga akan berakibat pada pendidikan dan perkembangan anak. Kerjasama tersebut lebih dari sekedar pertemuan orangtua-guru dalam pembagian laporan tahunan, namun mengikutsertakan orangtua dalam berbagai peran sepanjang waktu.[2]
2.  Orang Tua
Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Apabila anak telah masuk sekolah, orang tua adalah mitra kerja yang utama bagi guru anaknya. Bahkan sebagai orang tua, mereka mempunyai berbagai peran pilihan yaitu: orang tua sebagai pengajar, orang tua sebagai relawan, orang tua sebagai pembuat keputusan, orang tua sebagai anggota tim kerjasama guru-orang tua.
Dalam peranan tersebut orang tua membantu meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mereka. Orang tua tidak hanya sekedar memberikan kasih sayang, fasilitas yang cukup serta memberikan nafkah akan tetapi orang tua juga sebagai guru untuk anak anaknya, karena pendidikan yang diterima oleh anak dari lahir hingga dewasa pada awalnya adalah dari orang tua itu sendiri.
Menurut Ahmad Tafsir, orang tua adalah pendidik utama dan pertama dalam hal menanamkan keimanan bagi anaknya. Pernyataan tersebut, sesuai dengan teori John Locke bahwa anak laksana kertas putih bersih yang diatasnya dapat ditulis apa saja menurut keinginan orang tua dan para pendidik, atau laksana lilin lembut yang dapat dibentuk menjadi apa saja menurut keinginan pembentuknya. Untuk membentuk anak-anak yang baik, dan cakap dalam kehidupannya, tangan-tangan orang tualah yang dapat menentukannya. Jika orang tua membentuk anak dengan kebaikan maka akan baik anak tersebut, dan jika orang tua membentuk anak dengan keburukan, maka anak pun akan tumbuh dengan sikap yang tidak baik.[3]
Hal ini terbukti dengan banyaknya hadits yang memerintahkan kepada orang tua untuk memikul tanggung jawabnya, memberi peringatan dan pembinaan. Diantara ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang mengisyaratkan tanggung jawab tersebut yaitu terdapat pada surat Thaha ayat 132, yang berbunyi:
وَ أْ مُرْاَهْلَكَ بِا الصَّلو ةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا .......
Artinya: “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya ….”  Dan Nabi Muhammad SAW, juga bersabda :
عَلِّمُوْ اْأَوْ لاَ دَكٌمْ وَأَهْلِيْكُمُ الْخَيْرَ وَأَدِّ بُوْ هُمْ .
Artinya:“Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluargamu dan didiklah mereka.”(H.R. Abdul-Razak dan Syaid bin Mansyur). Dan juga hadits yang berbunyi :
أَ دِّ بُوْ ا اَوْلاَدَكُمْ عَلَي ثَلاَثِ حِصَالٍ : حُبُّ نَبِيُّكُمْ وَ حُبُّ الِ بَيْتِهِ وَ تِلاَوَةُ الْقُرْآنِ.
Artinya: “Didiklah anak-anakmu dalam tiga hal; mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya, dan membaca Al-Qur’an.
3.  Guru
a.  Pengertian Guru
Dalam paradigma Jawa, pendidik diidentikan dengan (gu dan ru) yang berarti “digugu dan ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya) karena guru mempunyai seperangkat ilmu yang memadai, yang karenanya ia memiliki wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini. Dikatakan ditiru (diikuti) karena guru mempunyai kepribadian yang utuh, yang karenanya segala tindak tanduknya patut dijadikan panutan dan suri tauladan oleh peserta didiknya.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peseta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
4.  Kerjasama Orang Tua dengan Guru
Ada alasan yang kuat mengapa para guru selalu menginginkan para orang tua melibatkan diri dalam pendidikan anak mereka. Menurut Greenberg, percaya bahwa keterlibatan orang tua di sekolah akan meringankan guru dalam membina kepercayaan diri anak, mengurangi masalah disiplin murid dan meningkatkan motivasi anak. Para guru yang menganggap orang tua sebagai pasangan atau rekan kerja yang penting dalam pendidikan anak, akan makin menghargai dan makin terbuka terhadap kesediaan kerjasama orang tua.
a.       Tujuan Hubungan sekolah dengan Orang Tua
Hubungan kerjasama antara sekolah dan orang tua peserta didik antara lain bertujuan sebagai berikut:
1)      Saling membantu dan saling  isi mengisi
2)      Bantuan keuangan dan barang-barang
3)      Untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang kurang baik
4)      Bersama-sama membuat rencana yang baik untuk sang anak

b.      Cara menjalin Hubungan Sekolah dengan Orang Tua
Untuk menjalin hubungan sekolah dengan orang tua siswa dapat dilakukan melalui dewan sekolah, pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan, dan ceramah ilmiah. Sedangkan hubungan sekolah dengan orang tua siswa dapat dilakukan dalam berbagai kehidupan, seperti proses belajar-mengajar, pengembangan bakat, pendidikan mental, dan kebudayaan.
Menurut Mansur ada beberapa kerjasama bisa dilakukan untuk menjamin hubungan sekolah dengan masyarakat tumbuh dengan baik di antaranya melibatkan orang tua dalam perencanaan dan pelaksanaan program sekolah dengan cara:
1)      Mengadakan open house
2)      Mengundang tokoh masyarakat untuk menjadi pembicara atau pembina.
3)      Membuat kerjasama sekolah dengan masyarakat.[4]


B.       Peranan, Fungsi Orangtua dan Guru dalam Pembinaan Anak
Pada umunya pendidikan dan pembinaan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Suatu pembinaan dalam mendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.[5]
Selain berperan penting dalam pendidikan, orang tua juga memiliki tanggung jawab yang tak kalah pentingnya dari peran-peran mereka dalam mendidik dan membina anak mereka.  Adapun peranan dan  fungsi  orang tua dalam pembinaan anak yakni:
1.          Memelihara, melindungi, membesarkan dan merawat fisik anak, agar anak tumbuh kembang dengan sehat.
2.          Menggali dan mengembangkan potensi pada diri anak sehingga perkembangannya secara optimal.
3.          Tugas orang tua bukan melarang atau memerintah, akan tetapi lebih mengarahkan agar mereka tetap berada pada jalur yang sebenarnya
4.          mengarahkan, membimbing dan membantu dalam pembinaan dan pengembangan sesuai potensi yang dimiliki
5.          Memelihara dan memberi bekal ilmu pengetahuan agama, akhlak, jasmani dan sosial
Adapun peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Di antara peran dan fungsi guru yang dirumuskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional:
PERANAN DAN FUNGSI GURU
I.  Mendidik, mengajar,membimbing dan melatih
a. Sebagai Pendidik

-      Mengembangkan potensi/kemampuan dasar peserta didik.
-      Mengembangkan kepribadian peserta didik.
-      Memberikan keteladanan.
-      Menciptakan suasana pendidikan yang kondusif.
b.  Sebagai Pengajar

-      Merencanakan pembelajaran
-      Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
-      Menilai proses dan hasil pembelajaran
c.  Sebagai Pembimbing

-      Mendorong berkembangan perilaku positif dalam pembelajaran
-      Membimbing peserta didik memecahkan masalah dalam pembelajaran.
d.  Sebagai Pelatih

-      Melatih keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran
-      Membiasakan peserta didik berperilaku positif dalam pembelajaran
2.  Membantu pengelolaan dan pengembangan program sekolah
e.  Sebagai pengembangan  program
-    Membantu mengembangkan program pendidikan sekolah dan hubungan kerjasama antar sekolah dan masyarakat
f.  Sebagai pengelola program
-    Membantu secara aktif dalam menjalin hubungan dan kerjasama antar sekolah dan masyarakat
3.  Mengembang kan keprofesionalan
g.  Sebagai tenaga profesional
-    Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional



C.      Bentuk Kerjasama  antara Orangtua dan Guru dalam Pembinaan Anak
Menurut Hasbullah, ada beberapa contoh kerjasama yang dilakukan orang tua dengan sekolah:
1.          Adanya kunjungan ke rumah anak didik. 
Pelaksanaan kunjungan kerumah anak didik berdampak positif diantaranya : Kunjungan melahirkan perasaan pada anak didik bahwa sekolahnya selalu memperhatikan dan mengawasinya. Kunjungan tersebut memberi kesempatan kepada guru melihat sendiri dan mengobservasi langsung cara anak didik belajar, latar belakang hidupnya, dan tentang masalah-masalah yang dihadapinya dalam keluarga. Guru berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada orangtua anak didik tentang pendidikan yang baik, cara-cara menghadapi masalah yang sedang dialami anaknya. Hubungan antara orangtua dengan guru akan bertambah erat. Kunjungan dapat memberikan motivasi kepada orangtua anak didik untuk lebih terbuka dan dapat bekerjasama dalam upaya memajukan pendidikan anaknya.
2.          Diundangnya Orang tua ke sekolah
Kalau ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah yang memungkinkan untuk dihadiri oleh orangtua maka akan positif sekali bila orangtua diundang untuk datang kesekolah.
3.              Mengadakan surat-menyurat antara sekolah dan keluarga
Surat menyurat diperlukan terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan pada perbaikan pendidikan anak didik, seperti surat peringatan dari guru kepada orangtua jika anaknya perlu lebih giat, sering membolos, sering berbuat keributan dan sebagainya.
4.              Case Conference (rapat atau conference tentang kasus kasus)
Case Conference merupakan rapat atau conference tentang kasus. Conference biasanya dipimpin oleh orang yang paling mengetahui persoalan bimbingan konseling khususnya tentang kasus yang dimaksud tujuannya agar mencari jalan yang paling tepat agar masalah anak didik dapat diatasi dengan baik.
5.              Adanya daftar nilai atau raport.[6]
Raport yang biasanya di berikan setiap catur wulan kepada para murid dapat dipakai sebagai penghubung antara sekolah dengan orangtua. Sekolah dapat memberi surat peringatan atau meminta bantuan orangtua bila hasil raport anaknya kurang baik atau sebaliknya jika anaknya mempunyai keistimewaan dalam suatu mata pelajaran, agar dapat lebih giat mengembangkan bakatnya atau minimal mampu mempertahankan apa yang sudah dapat diraihnya.
Cara membangun hubungan yang positif antara orang tua dengan guru:[7]
a.       Menumbuhkan sikap saling percaya diantara mereka.
b.      Mengutarakan tujuan bersama tentang minat paling baik dari seorang anak
c.       Menciptakan sarana untuk melanjutkan komunikasi secara terbuka
d.      Menjelaskan sebuah sikap kerjasama dalam pemecahan masalah ketimbang saling menyalahkan. Untuk melakukan hal ini, memerlukan waktu lebih banyak. Akan tetapi, waktu tersebut bisa dihemat jika ada usaha-usaha awal yang dilakukan untuk membuat jalur komunikasi yang terbuka.



BAB III
KESIMPULAN
Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain. Kerjasama orang tua dengan guru adalah suatu usaha atau kegiatan bersama antara orang tua dengan guru dalam mencapai tujuan bersama yaitu meningkatkan dan mengembangkan akademik siswa sehingga akan berakibat pada pendidikan dan perkembangan peserta didik.
Peranan tersebut orang tua membantu meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mereka. Orang tua tidak hanya sekedar memberikan kasih sayang, fasilitas yang cukup serta memberikan nafkah akan tetapi orang tua juga sebagai guru untuk anak anaknya, karena pendidikan yang diterima oleh anak dari lahir hingga dewasa pada awalnya adalah dari orang tua itu sendiri. Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Para guru yang menganggap orang tua sebagai pasangan atau rekan kerja yang penting dalam pendidikan anak, akan makin menghargai dan makin terbuka terhadap kesediaan kerjasama orang tua. Adapun bentuk kerjasama antara orang tua dan guru dalan pembinaan anak antara lain:
1.      Adanya kunjungan ke rumah anak didik
2.      Di undangnya orangtua ke sekolah
3.      Case Conference
4.      Badang pembantu sekolah
5.      Mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga
6.      Adanya daftar nilai atau raport





DAFTAR PUSTAKA

Hisbullah. 2012.  Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
http://www.temukan pengertian.com/2013/09/pengertian-kerja-sama.html
Mansur. 2013. Manajemen Pendidikan dalam Praktik. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press
NurulArifiyanti. 2015. “Kerjasama Antara Sekolah dan Orangtua Siswa di Tk Se-Kelurahan Triharjo Sleman” Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta
Raymond Judith. 2004. Hasrat untuk Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syarif Hidayat. 2013. “Pengaruh Kerjasama Orang Tua Dan Guru Terhadap Disiplin Peserta Didik Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Jagakarsa - Jakarta Selatan”. jurnal ilmiah.
Zakiah Daradjat. 2011. dkk.  Ilmu Pendidikan Islam.  Jakarta: Bumi Aksara.


[1] Temukan pengertian, “Pengertian Kerja Sama”, Accessed Mei 06, 2017, http://www.temukan pengertian.com/2013/09/pengertian-kerja-sama.html
[2] Dikutip dari skripsi Nurul Arifiyanti, “Kerjasama Antara Sekolah dan Orangtua Siswa di Tk Se-Kelurahan Triharjo Sleman” (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), hlm. 18-19.

[3] Dikutip dari jurnal Syarif Hidayat, “Pengaruh Kerjasama Orang Tua Dan Guru Terhadap Disiplin Peserta Didik Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Jagakarsa - Jakarta Selatan”, jurnal ilmiah,vol.1,no. 2 (Juli-Agustus 2013), hlm. 94.
[4] Mansur, Manajemen Pendidikan dalam Praktik, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2013), hlm. 99.
[5] Zakiah Daradjat, Dkk,  Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 35

[6] Hisbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), hlm. 91.
[7] Raymond Judith, Hasrat untuk Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 99.

No comments:

Post a Comment

TUGAS KEWIRAUSAHAAN